Program Studi Ilmu Komunikasi  bekerjaama dengan Humas STPMD”APMD” Yogyakarta menyelenggarakan diskusi dan bedah buku “Menjerat Gus Dur” secara virtual di ruang sidang STPMD”APMD” Yogyakarta. Hadir dalam acara tersebut Virdika Rizky Utama penulis buku Menejrat Gus Dur dan Tri Agus Susanto Dosen Ilmu Komunikasi yang juga aktivis politik pada era orde baru serta moderator Dr. Irsasri dosen prodi Ilmu Komunikasi STPMD”APMD”. Diskusi dan bedah buku yang berlangsung sore hari tersebut berlangsung dengan penuh keakraban dan humor. Diikuti oleh peserta daring sebanyak 70 partisipan serta 20 peserta luring yang hadir di dalam ruang sidang STPMD “APMD” Yogyakarta, peserta luring dibatasi mengingat protokol kesehatan harus dilaksanakan.

Mas Virdi begitu biasa Virdika disebut, memaparkan kisah yang dialami dalam proses kreatif menulis buku “Menjerat Gus Dur” ini. Menemui narasumber yang saat itu adalah tokoh-tokoh politik yang terkenal dan berpengaruh merupakan suatu tantangan dan prestasi tersendiri baginya. Dengan penuh kesabaran diliputi rasa cemas saat mewawancarai narasumber memberikan hasil yang diharapkan bagi Virdi. Isu pelengseran presiden Abdurahman Wahid atau Gus Dur sangat sensitif dibahas. Tokoh-Tokoh politik nasional yang diwawancarai Virdi tidak main-main.  Amin Rais, Akbar Tandjung, Fuad Bawazier adalah beberapa nama yang diwawancara Virdi terkait dengan isu dan dokumen rahasia yang ditemukan terkait pelengseran Gus Dur. Hal ini tentu saja berimbas pada kehidupan Virdi. Teror yang menghantui keluarganya serta uang sogokan dari oknum-oknum yang meminta agar dokumen rahasia tersebut tidak dikuak ke publik terus menerus menerpa Virdi.

Tri Agus Susanto biasa dipanggil bung Tass menanggapi proses kreatif yang dilalui Virdika dalam melahirkan buku ini. Seperti yang pernah dialami oleh bung Tass saat berkonfrontasi dengan rezim orde baru tantangannya tidak mudah bahkan pertaruhan nyawa sekalipun harus dilalui. Dengan adanya buku ini, diharapkan masyarakat Indonesia melek dengan sejarah perjalanan politik Indonesia dan sadar serta peduli akan pentingnya kontrol dan pengawasan pada rezim penguasa. Sosok Gus Dur memang penuh dengan fenomena dan kontroversi namun demikian nilai-nilai yang dicontohkan Gus Dur dalam kehidupan bernegara harus jadi panutan bagi khalayak. Tokoh sekelas Gus Dur mungkin akan sangat susah didapatkan lagi. Seorang tokoh bangsa yang memimpin negeri dengan segala sikap dan tindakkannya yang panutan dan pintar menggunakan narasi komedi dalam menyampaikan pesan-pesan bermakna.

Shares
Share This