(Tim penulis mahasiswa STPMD “APMD”: Yohana Capytri Orchidka J, Lisa Novi Harlina S, Robertus Bala Rebon,   Bima Adi Putra,  Bernando Felisiano Rein Pau,  Adil Rafi Saputra, Fahmi Raisridoan, Alfredo F Lamanepa, Yanuarius Mariyanto Vicki,  Abraham Rudi Asmoro W. Dosen Pembimbing : Habib Muhsin, S.Sos, M.Si)

Pemberdayaan  masyarakat merupakan upaya untuk memberdayakan masyarakat yang karena ketidakmampuannya baik karena faktor internal maupun eksternal. Pemberdayaan diharapkan mampu mengubah tatanan hidup masyarakat kearah yang lebih baik, sebagaimana cita-cita bangsa untuk mewujudkan masyarakat yang adil, demokratis, sejahtera dan maju. Pemberdayaan masyarakat kini telah menjadi agenda penting pemerintah, terutama sebagai kelanjutan dari kegagalan konsep pembangunan masa lalu. Tidak hanya pemerintah, tapi dunia usaha juga memiliki program pemberdayaan masyarakat sebagai bentuk tanggung jawab sosial mereka terhadap masyarakat.

Pengentasan kemiskinan hakikatnya adalah mengubah perilaku, yang dimulai dari mengubah mindset individu dan masyarakat. Pengentasan kemiskinan hanya dapat dilakukan melalui upaya pemberdayaan masyarakat. Masyarakat didorong untuk memiliki kemampuan sesuai potensi dan kebutuhannya untuk berdiri tegak di atas kakinya sendiri, memiliki daya saing, serta mandiri, melalui berbagai kegiatan pemberdayaan.

Gambar 1. Tim mahasiswa dengan KWT Code Hijau Asri

Proses Pemberdayaan KWT Code Hijau Asri

Kelompok Wanita Tani (KWT) Code Hijau Asri, berdiri 27 September 2020 sebagai tindak lanjut dari pelatihan lorong sayur. Saat ini KWT Code Hijau Asri memiliki anggota 28 orang yang berasal dari ibu-ibu RT 12 hingga RT 15 di wilayah RW 04. Terdapat lebih dari 20 jenis sayuran yang dibudidayakan, antara lain gambas, terong, sawi, cabe, seledri serta juga budidaya lele dan nila. KWT Code Hijau Asri ini pada dasarnya dibentuk sebagai upaya pelibatan kaum perempuan di RW 04 dalam memperkuat ketahanan pangan keluarga. Kegiatan ini juga melakukan pemanfaatan air hujan untuk siram tanaman, dengan melihat perkembangan yang ada, kelompok tani bisa berkembang lebih lagi. Visi misi yang ada terealisasi dengan cepat dan efektif. Untuk tanaman yang ada sebagainnya di produksi sebagain lagi dibuat media tanaman lalu dijual, dan sekarang KWT Code Hijau Asri memanfaatkan sumber daya yang ada untuk menambah penghasilan seperti membuat kripik dari sayuran dan kripik dari ikan lele.

     

Gambar 1                                                                 Gambar 2

Gambar 1 & 2 : Proses pembuatan kripik sayur

Dampak dari Program Pemberdayaan Masyarakat Melalui Hidroponik dan Budidaya Ikan Lele di Ember Dari program pemberdayaan ini tentunya mempunyai dampak bagi masyarakat setempat seperti, masyarakat menjadi lebih mandiri, yang mana masyarakat bisa emanfaatkan sumber daya yang ada sehingga dapat menambah penghasilan masyarakat setempat. Selain itu, program ini bisa menjadi hobi baru bagi masyarakat. Karena masyarakat bisa lebih produktif dengan membuat berbagai macam olahan dari sayuran yang ditanam dan juga ikan lele. dan proram ini mendukung konsep pertanian berkelanjutan dengan menggunakan teknik yang lebih efisien dalam penggunaan sumber daya dan mengurangi dampak negatif terhadap tanah dan air. Apalagi dengan memanfaatkan air hujan sehingga bisa bermanfaat bagi perkembangan sumber daya.

Teori yang relevan dengan program ini adalah teori Actors, teori ini mengarah pada pendelegasian secara sosial dan moral. Teori yang ditawarkan Cook dan Macaulay menghasilkan perubahan yang terencana karena input yang digunakan sudah diantisipasi sejak dini. Oleh karena itu, output yang dihasilkan berdayaguna secara optimal. Dalam kerangka kerja teori Actors, pemberdayaan dilakukan dengan menumbuhkan keberdayaan masyarakat yang didukung aspek internal dan eksternal. Sementara aktor dalam pemberdayaan adalah pemerintah atau organisasi non-pemerintah.

Dari Program pemberdayaan yang sudah dijelaskan di atas memiliki kaitan dengan teori Actors ini, karena program pemberdayaan ini merupakan program lanjuran dari program sebelumnya sehingga input yang digunakan sudah diantisipasi sehingga menghasilkan output yang maksimal, seperti terciptanya produk-produk yang memanfaatkan sumber daya yang ada dan memberikan keuntungan bagi masyarakat setempat.

           

 

Gambar 3: Hasil Tanaman Hidroponik                   Gambar 4: Bantuan Tim Pengabdian STPMD APMD

Gambar 5: Wawancara bersama ketua kelompok KWT

 

                               

Gambar 4 : Visi kelompok Tani Code Hijau Asri                            Gambar 5: Motto kelompok Tani Code Hijau Asri

Shares
Share This