Memenuhi mata kuliah KKM (Kuliah Kerja media), sebanyak 37 mahasiswa beserta 7 dosen dan staf Prodi Ilmu Komunikasi Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa “APMD” Yogyakarta melakukan media visit ke Jawa Pos yang ada di kota Surabaya. Senin (4/03/2024)

Jawa Pos tidak hanya bergerak di media cetak saja, melainkan online dan chanel televisinya yaitu Jawa Pos TV, yang sebelumya dikenal dengan nama SBO TV. Pada tahun 2021 semenjak pandemi, pengembangan tersebut dilakukan sehingga produk Jawa Pos saat ini terdiri dari koran, media berita online yakni JawaPos.com, dan Jawa Pos TV. Jawa Pos memiliki dua jenis berita yakni Jawa Pos sendiri yang berisi berita-berita nasional, serta Metropolis yang berisi berita lokal yang meliputi daerah Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik, selain itu juga Jawa Pos memiliki group lainnya seperti Jawa Pos Radar yang tersebar di beberapa wilayah salah satuya Radar Jogja. Jawa Pos juga memiliki empat tempat percetakan koran yakni di Jakarta, Gresik, Semarang, dan Bali untuk memanajemen pendistribusian koran.

Diar Candra selaku redaktur sportainment yang menjadi narasumber, berbagi cerita selama bekerja di Jawa Pos melalui diskusi. Media berita seperti Jawa Pos tentunya membutuhan struggle dalam menghadapi berbagai hal yang terjadi di lapangan, seperti informasi mengenai cuaca yang mengharuskan jurnalis turun ke lapangan apapun keadaannya, narasumber yang dibutuhkan pergi, membuat siasat untuk mencari target narasumber di lapangan, serta tantangan lainnya ketika berada di layar Tv.

           

Tidak hanya itu, perkembangan teknologi yang juga mendorong lahirnya berbagai media berita baru di tengah masyarakat, membuat eksistensi Jawa Pos semakin diupayakan seperti meningkatkan kualitas jurnalistik dengan melakukan crosscheck sesuai dengan kejadian yang ada di lapangan, melakukan wawancara tidak pada satu narasumber saja, melakukan penyebaran anak perusahaan dari Sabang hingga Merauke dalam memperoleh informasi, memperluas akses informasi melalui media televisi dan media sosial, kedalaman berita yang perlu diperbaiki, serta mencari sisi lain yang tidak ditulis oleh media berita lain. Penjelasan mengenai beberapa poin kode etik jurnalistik pun disampaikan seperti berita yang independen, berimbang, akurat, serta menghormati hak privasi narasumber.

Adapun setelah sesi diskusi, mahasiswa dan dosen diajak menyaksikan siaran berita Update Siang dari studio Jawa Pos secara langsung, dan diikuti dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) kerjasama antara ketua Program Studi Ilmu Komunikasi dan pihak Jawa Pos. Hasil kunjungan ke media ini kemudian akan dibuat dalam bentuk proposal kunjungan visit media oleh mahasiswa sebagai bentuk pertanggunggjawaban dalam mata kuliah kerja media (KKM).

Shares
Share This