Dr. Yuli Setyowati, M.Si. Penulis Buku CSR dan Pemberdaayaan Masyarakat (Foto : Prodi Ilmu Komunikasi STPMD “APMD” Yogyakarta)
Sebagai sarana dalam mentransfer pengetahuan terutama kepada mahasiswa, buku Corporate Social Responsibility dan Pemberdayaan Masyarakat terbit sebagai buku ajar pertama di Prodi Ilmu Komunikasi STPMD “APMD” Yogyakarta yang berbasis pada RPS. Buku yang ditulis oleh Dr. Yuli Setyowati, M.Si. dan Prof. Dr. Widodo Muktiyo ini berisi penjelasan teoretik CSR dan pemberdayaan masyarakat dilengkapi dengan rangkuman dan contoh-contoh soal sehingga mahasiswa dapat memahami materi, melatih dan menguji pengetahuannya kembali mengenai materi yang sudah dipelajari pada setiap Bab.
Setiap Bab dilengkapi daftar pustaka, sehingga ini menjadi pembeda antara buku ajar dan buku lainnya. Buku ajar ditulis untuk mempermudah mahasiswa memahami materi kuliah. “Misalnya dalam satu Bab mahasiswa bisa memahami definisi CSR, jadi tujuannya untuk transfer knowledge agar memudahkan mahasiswa terutama dalam mengikuti mata kuliah, serta memiliki panduan yang lebih khusus yang itu sudah disesuaikan dengan RPS.” ungkap Dr. Yuli Setyowati, M.Si.
Secara garis besar buku ini membahas tentang CSR dan berhubungan dengan pemberdayaan masyarakat, CSR adalah pemberdayaan masyarakat oleh perusahaan. CSR bukan suatu hal yang parsial, melainkan long time. Dimana jika terdapat spirit pemberdayaan masyarakat, tentunya ada program yang tidak hanya sesaat tatapi long time sehingga mempunyai tujuan yang jelas bahwa program yang dibuat tersebut untuk memberdayakan masyarakat dalam bidang apa saja, dan berapa lama waktu yang dibutuhkan.
Terdapat contoh kasus yang dicantumkan pula dalam buku ini yakni program CSR yang pernah dilakukan PT. Sarihusada dalam pemberdayaan masyarakat di Kampung Badran Yogyakarta yang dulu terkenal dengan stigma “Kampung Preman”. Hal tersebut merupakan hasil riset disertasi Dr. Yuli Setyowati, M.Si. yang pada saat menempuh studi S3 di UNS Solo. “Dalam buku ini saya sertakan Prof. Dr. Widodo Muktiyo sebavai penulis kedua, karena beliau adalah promotor disertasi saya, dan juga karena beliau sangat konsen dengan hasil riset saya. Kemudian ada editor yang dulunya mahasiswa saya di S2” kata Ketua Prodi Ilmu Komunikasi tersebut.
Proses pembuatan buku tersebut membutuhkan waktu selama 4 bulan kerena terdapat revisi dan tambahan mengenai indeks maupun glosarium. Selain itu pengecekan akan konsep-konsep pada beberapa halaman pun membutuhkan waktu yang tidak singkat, ditambah lagi dengan kesibukan lainnya yang perlu diselesaikan terlebih dulu.
Dr. Yuli Setyowati, M.Si. Bersama Ibu Hetti Dyah Kartini selaku tim promosi penerbit PT RajaGrafindo Persada
Di sisi lain, Ibu Hetti Dyah Kartini selaku tim promosi penerbit PT RajaGrafindo Persada selaku penerbit buku CSR dan Pemberdayaan Masyarakat mengaku senang karena dipercaya mengawal penerbitan buku dari dosen APMD. “Ini menjadi amanah bagi kami untuk menjaga buku dan penulis. Kami akan berusaha bersinergi misalnya ibu akan menghendaki saya membantu, kami siap”.
Ia juga menceritakan proses penerbitan buku di PT RajaGrafindo Persada atau yang dikenal juga dengan penerbit Rajawali Pers, yang merupakan divisi buku khusus untuk perguruan tinggi. Proses tersebut diawali dengan naskah yang sudah disiapkan oleh penulis dan diberikan kepada sekretaris produksi tim editor yang ada di pusat. Naskah tersebut kemudian di-layout sehingga gambaran bukunya sudah ada seperti jumlah halaman dan tata letak. Proses edit tahap pertama pun dilakukan, dan dikirimkan kembali kepada penulis untuk dikoreksi. Hasil koreksi tersebut kemudian dikirimkan lagi pada sekretaris produksi untuk dibenahi. Proses koreksi ini memakan waktu yang cukup lama, hingga dirasa sudah sesuai oleh penulis barulah di cetak.
Adapun untuk saat ini proses ISBN bagi suatu buku memakan waktu yang cukup panjang mengingat Perpusnas (Perpustakaan Nasional) membuat suatu aturan bahwa buku yang dicetak memiliki desiminasi bagi masyarakat umum, sehingga buku yang dicetak harus dalam jumlah yang banyak dan ilmu yang dibagikan pun bisa sampai pada masyarakat secara luas. Adapun ketika suatu buku sudah di-acc untuk dicetak, maka percetakan akan melapor pada Perpusnas untuk mendapatkan nomor ISBN dan dicetak.
Sebagai salah satu penerbitan nasional dengan 11 cabang yang tersebar di Indonesia, tim promosi dari tiap cabang percetakan bertanggungjawab dalam menginfomasikan buku yang sudah dicetak baik kepada dosen atau perguruan tinggi yang bersangkutan maupun perguruan tinggi lainnya di Indonesia. Selain itu pemanfaatan media sosial dalam melakukan promosi juga dilakukan, ataupun melalui kegiatan para penulis dalam mempromosikan bukunya. Dimana tim promosi ikut bersinergi terkait dengan kajian ataupun tematik yang terdapat dalam buku, serta memberikan informasi kepada mahasiswa maupun dosen.
“Tentunya kami harus terbuka dan siap melebur dalam kegiatan-kegiatan yang ada di kampus, dari Senin hingga Jumat. Hingga hari ini saya berhasil membawa buku yang sudah diproses selama lima bulan”. Dengan demikian pihak lain pun dapat mengetahui penerbitan RajaGrafindo, dan melalui media promosi maka proses desiminasi dapat berproses dengan cepat.